TRICK : T.R.A.I.L Stock Pick 251203
PGEO saat ini di level Support dari Fibonacci Retracement 61.8% yang ditarik dari sejak Maret 2025 sampai Peak di Agustus 2025.
Dari pergerakan sejak Peak tersebut, PGEO pun terlihat membentuk Bullish Continuation (Falling Wedge?). Secara volume, penurunan yang terjadi sejak Oktober 2025 mengindikasikan pola tersebut mendekati Peak.
PGEO harus naik dan Breakout Rp1,300an untuk mengonfirmasi pola tersebut dan melanjutkan Uptrend menuju Rp2,300 (setelah Breakout Rp1,855).
Pola tersebut sangat mungkin batal apabila PGEO turun di Bawah Rp1,100 dalam Waktu dekat.
Secara Weekly Chart, PGEO berada di Support dari SMA60 di Rp1,200an. Weekly Stochastic Oscillator berada di Oversold sehingga ada indikasi akhir dari penurunan.
RSI di area yang cenderung Oversold namun sudah mulai mengarah ke atas sehingga cukup menjanjikan Upside Potential yang menarik (sampai RSI memasuki area Overbought nantinya).
Berikut menurut A.R.I.S :
Secara umum, PGEO menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang solid didorong oleh ekspansi kapasitas, namun laba bersih tertekan oleh biaya one-off dan faktor non-operasional.
1. Kinerja Keuangan Terkini (9M25 / 3Q25)
Pendapatan (Revenue):
Tercatat sebesar USD 318,9 juta pada 9M25 (+4,2% YoY).Hasil ini in-line (sesuai) dengan estimasi konsensus dan sekuritas (mencapai ~75% dari estimasi setahun penuh).
Pendorong Utama:
Kontribusi terbesar pertumbuhan kuartalan berasal dari beroperasinya Lumut Balai Unit 2 (55 MW) sejak 29 Juni 2025.
Laba Bersih (Net Profit):
Tercatat sebesar USD 104,3 juta pada 9M25 (-22,2% YoY). Hasil ini di bawah ekspektasi (miss), hanya mencapai ~67-72% dari estimasi.
Penyebab Penurunan:
2. Update Operasional & Ekspansi
Kapasitas Baru:
Lumut Balai Unit 2 (55 MW) sudah beroperasi komersial, menjadi katalis utama pendapatan saat ini.
Pipeline Proyek:
Inisiatif Hijau:
Pilot project Green Hydrogen di Ulubelu (100 kg/hari) ditargetkan commissioning pada 3Q26.
Dari pergerakan sejak Peak tersebut, PGEO pun terlihat membentuk Bullish Continuation (Falling Wedge?). Secara volume, penurunan yang terjadi sejak Oktober 2025 mengindikasikan pola tersebut mendekati Peak.
PGEO harus naik dan Breakout Rp1,300an untuk mengonfirmasi pola tersebut dan melanjutkan Uptrend menuju Rp2,300 (setelah Breakout Rp1,855).
Pola tersebut sangat mungkin batal apabila PGEO turun di Bawah Rp1,100 dalam Waktu dekat.
Secara Weekly Chart, PGEO berada di Support dari SMA60 di Rp1,200an. Weekly Stochastic Oscillator berada di Oversold sehingga ada indikasi akhir dari penurunan.
RSI di area yang cenderung Oversold namun sudah mulai mengarah ke atas sehingga cukup menjanjikan Upside Potential yang menarik (sampai RSI memasuki area Overbought nantinya).
Berikut menurut A.R.I.S :
Secara umum, PGEO menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang solid didorong oleh ekspansi kapasitas, namun laba bersih tertekan oleh biaya one-off dan faktor non-operasional.
1. Kinerja Keuangan Terkini (9M25 / 3Q25)
Pendapatan (Revenue):
Tercatat sebesar USD 318,9 juta pada 9M25 (+4,2% YoY).Hasil ini in-line (sesuai) dengan estimasi konsensus dan sekuritas (mencapai ~75% dari estimasi setahun penuh).
Pendorong Utama:
Kontribusi terbesar pertumbuhan kuartalan berasal dari beroperasinya Lumut Balai Unit 2 (55 MW) sejak 29 Juni 2025.
Laba Bersih (Net Profit):
Tercatat sebesar USD 104,3 juta pada 9M25 (-22,2% YoY). Hasil ini di bawah ekspektasi (miss), hanya mencapai ~67-72% dari estimasi.
Penyebab Penurunan:
- Lonjakan biaya gaji dan tunjangan (naik signifikan di 3Q25) akibat program MESOP (Management Employee Stock Option Program).
- Biaya depresiasi tambahan dari aset baru (Lumut Balai Unit 2).
- Rugi selisih kurs (FX loss), meskipun pada 3Q25 sempat mencatat keuntungan FX.
- Pendapatan bunga yang lebih rendah.
2. Update Operasional & Ekspansi
Kapasitas Baru:
Lumut Balai Unit 2 (55 MW) sudah beroperasi komersial, menjadi katalis utama pendapatan saat ini.
Pipeline Proyek:
- Target kapasitas terpasang mencapai 1 GW dalam 3 tahun (2028).
- Proyeksi jangka panjang: Menambah 1,1 GW dalam dekade mendatang (mencapai ~1,8 GW di 2034).
- Proyek "Quick Win" (500 MW) dan ekspansi step-wise menjadi fokus untuk menekan risiko eksplorasi dan biaya per MW.
Inisiatif Hijau:
Pilot project Green Hydrogen di Ulubelu (100 kg/hari) ditargetkan commissioning pada 3Q26.
T.R.A.I.L Investment adalah Perencana Investasi alias Perencana Keuangan yang fokus pada Multi Aset Investasi. Kami sediakan edukasi keuangan dan investasi di website dan workshop online maupun offline.
Belajar bareng di :
trailinvestment.id/
Belajar bareng di :
trailinvestment.id/
Отказ от ответственности
Информация и публикации не предназначены для предоставления и не являются финансовыми, инвестиционными, торговыми или другими видами советов или рекомендаций, предоставленных или одобренных TradingView. Подробнее читайте в Условиях использования.
T.R.A.I.L Investment adalah Perencana Investasi alias Perencana Keuangan yang fokus pada Multi Aset Investasi. Kami sediakan edukasi keuangan dan investasi di website dan workshop online maupun offline.
Belajar bareng di :
trailinvestment.id/
Belajar bareng di :
trailinvestment.id/
Отказ от ответственности
Информация и публикации не предназначены для предоставления и не являются финансовыми, инвестиционными, торговыми или другими видами советов или рекомендаций, предоставленных или одобренных TradingView. Подробнее читайте в Условиях использования.
